Ruben Amorim Punya 3 Opsi Pengganti Benjamin Sesko yang Cedera Lutut: MU Main Tanpa Penyerang Tengah?

Benjamin Sesko
0 0
Read Time:4 Minute, 3 Second

Manchester United kembali diterpa kabar buruk setelah striker andalan mereka, Benjamin Sesko, mengalami cedera lutut cukup serius dalam laga Premier League 2025/2026 kontra Tottenham Hotspur pada akhir pekan lalu. Insiden ini terjadi setelah tekel keras dari Micky van de Ven memaksa Sesko ditarik keluar lebih awal, bahkan membuat United harus mengakhiri pertandingan dengan sepuluh pemain.

Cedera tersebut menjadi pukulan telak bagi manajer Ruben Amorim. Pasalnya, Sesko baru mulai menemukan ritme permainannya dalam sistem baru yang diterapkan Amorim sejak awal musim. Pergerakannya semakin tajam, kontribusinya dalam build-up menjadi signifikan, dan ia mulai menunjukkan kualitas sebagai target man yang mampu menuntaskan peluang.

Namun kini, Amorim harus memutar otak. Dengan jeda internasional yang hampir usai dan laga penting melawan Everton di depan mata, United berada dalam situasi genting. Sang pelatih harus menentukan solusi terbaik untuk menjaga stabilitas lini depan. Apakah United akan tampil tanpa striker, mengandalkan penyerang pelapis seperti Joshua Zirkzee, atau memberikan panggung besar kepada talenta muda Chido Obi?

Berikut adalah tiga opsi utama yang kemungkinan besar menjadi pertimbangan Ruben Amorim dalam mengatasi absennya Benjamin Sesko.


1. Opsi Tanpa Striker: Kembali ke Formula Fleksibel

Salah satu pendekatan paling realistis bagi Ruben Amorim adalah kembali menggunakan sistem tanpa striker murni, sebuah skema yang sudah beberapa kali ia terapkan pada laga-laga sulit musim ini. Pendekatan ini sempat muncul ketika Manchester United menghadapi Liverpool dan Tottenham Hotspur, dua tim yang secara struktural memaksa Amorim beradaptasi demi menjaga stabilitas permainan.

Dalam skema ini, Matheus Cunha berperan sebagai false nine. Ia bergerak turun ke area antar-lini untuk mengacaukan struktur pertahanan lawan sekaligus membuka ruang bagi pemain lini kedua. Di sisi lain, Mason Mount dan Bryan Mbeumo memiliki kebebasan bergerak secara dinamis dari sektor sayap maupun tengah.

Strategi ini membuat permainan United lebih cair dan fleksibel. Pertukaran posisi cepat, rotasi antarlini, serta dominasi di area tengah menjadi senjata utama untuk merusak organisasi pertahanan lawan. Namun, sistem ini memiliki kelemahan yang cukup mencolok: kurangnya ketajaman di depan gawang.

Melawan Tottenham, United sebenarnya tampil dominan secara progresi bola. Tetapi Cunha, meski bekerja keras, gagal menuntaskan peluang-peluang krusial. Ketidakhadiran target man seperti Sesko membuat United kesulitan dalam duel udara, umpan silang, dan transisi cepat yang biasanya memanfaatkan kekuatan fisik striker murni.

Kendati demikian, Amorim mungkin tetap memilih sistem ini untuk menjaga kontinuitas struktur permainan. Ia hanya perlu melakukan beberapa penyesuaian taktis, misalnya menambah agresivitas lini kedua atau menginstruksikan fullback untuk lebih aktif masuk ke kotak penalti.


2. Mengandalkan Joshua Zirkzee: Solusi Alami untuk Striker Murni

Nama Joshua Zirkzee menjadi kandidat paling logis jika Ruben Amorim ingin mempertahankan pola permainan dengan striker murni. Secara profil, Zirkzee memiliki fisik yang ideal, teknik yang cukup halus, serta mobilitas yang mendukung sistem pressing Amorim.

Namun, masalahnya bukan pada kualitas teknis, melainkan pada minimnya menit bermain yang ia dapatkan musim ini. Situasi ini membuat Zirkzee frustrasi. Bahkan beberapa laporan menyebutkan bahwa ia mempertimbangkan untuk hengkang pada bursa transfer Januari jika kondisinya tidak membaik.

Meski demikian, cedera Sesko membuka peluang besar bagi Zirkzee untuk kembali menunjukkan kapasitasnya. Musim lalu, ia sempat tampil impresif pada beberapa pertandingan krusial United, termasuk menjadi supersub yang mengubah jalannya pertandingan.

Jika Amorim memberikan kepercayaan penuh, Zirkzee bisa menjadi solusi jangka pendek yang efektif. Ia mampu menahan bola, membuka ruang bagi gelandang, dan memberikan dimensi permainan yang berbeda dari Sesko. Namun keputusan ini tetap memiliki risiko: kurangnya ritme permainan Zirkzee bisa berdampak pada stabilitas lini depan.


3. Memberi Kesempatan kepada Chido Obi: Talenta Muda yang Menjanjikan

Opsi terakhir yang turut menjadi sorotan adalah mempromosikan Chido Obi, striker muda berusia 17 tahun yang sempat mencuri perhatian publik Old Trafford pada musim sebelumnya. Di level akademi, Obi dikenal sebagai penyerang dengan insting gol yang sangat tajam. Ia juga memiliki postur tubuh ideal untuk bersaing di Premier League.

Obi pernah mendapatkan kesempatan di tim utama ketika United mengalami krisis penyerang pada musim lalu. Meski belum mencetak gol, performanya menunjukkan potensi besar untuk berkembang sebagai penyerang elite di masa depan.

Akan tetapi, memainkan Obi sebagai starter dalam pertandingan besar tentu merupakan langkah yang cukup berisiko. Amorim kemungkinan besar hanya akan menjadikannya opsi darurat atau pemain pengganti untuk situasi tertentu. Namun sepak bola seringkali menghadirkan cerita tak terduga. Jika sistem tanpa striker kembali buntu dan Zirkzee belum siap secara mental maupun fisik, tak menutup kemungkinan bahwa panggung besar justru menjadi momentum kebangkitan bagi sang remaja.


Kesimpulan: Amorim Harus Menentukan Jalur Terbaik

Absennya Benjamin Sesko membuat Manchester United berada dalam fase kritis. Ruben Amorim kini harus menentukan pilihan strategis yang paling sesuai dengan kebutuhan tim. Apakah United akan mempertahankan fluiditas tanpa striker, mempercayakan peran nomor 9 kepada Zirkzee, atau melakukan gebrakan dengan memainkan Chido Obi?

Apa pun keputusannya, laga melawan Everton pasca-jeda internasional akan menjadi ujian penting bagi Amorim. United membutuhkan stabilitas, kreativitas, dan efektivitas untuk tetap bersaing di papan atas Premier League.

Satu hal yang pasti: keputusan Amorim dalam beberapa pekan ke depan bisa menjadi penentu arah musim Manchester United.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %