Manchester City vs Liverpool, Usai Liverpool Dibantai Man City 3-0, Gary Neville Kirim Peringatan Keras untuk Arsenal: Persaingan Premier League Memanas

Manchester City vs Liverpool
0 0
Read Time:4 Minute, 39 Second

Usai Liverpool Dibantai Manchester City 3-0, Gary Neville Kirim Peringatan Serius untuk Arsenal

Manchester City vs Liverpool, persaingan gelar Premier League 2025/2026 semakin panas setelah Manchester City menggulung Liverpool dengan skor telak 3-0 di Etihad Stadium. Kemenangan besar tersebut tidak hanya mempersempit jarak City dengan Arsenal di puncak klasemen. Tetapi juga mengubah dinamika persaingan menurut analis dan legenda Manchester United, Gary Neville.

City kini hanya terpaut empat poin dari Arsenal yang sebelumnya ditahan imbang 2-2 oleh Sunderland. Kemenangan tersebut terasa semakin spesial karena bertepatan dengan laga ke-1.000 Pep Guardiola sebagai manajer profesional—sebuah milestone yang dirayakan dengan performa dominan dalam salah satu laga terbesar musim ini.

Dalam analisis terbarunya di Sky Sports, Gary Neville menyatakan bahwa City kini kembali menjadi ancaman terbesar bagi Arsenal. Bahkan, ia secara terbuka mengakui bahwa dirinya sebelumnya melakukan penilaian yang salah terhadap konsistensi The Citizens musim ini. Namun, yang menarik, Neville juga menegaskan bahwa Liverpool belum sepenuhnya keluar dari perebutan gelar, meski kekalahan dari City adalah kekalahan kelima mereka musim ini.

Analisis lengkap Neville memberikan gambaran realistis tentang bagaimana arah persaingan gelar Premier League bisa berubah drastis dalam beberapa pekan ke depan.


Manchester City Beri Pernyataan Keras Lewat Kemenangan Telak

Manchester City tampil ganas di Etihad Stadium. Dominasi mereka terlihat jelas sejak menit pertama, dan Liverpool dibuat tidak berdaya oleh kombinasi permainan cepat serta pressing efektif versi Guardiola.

Gol-gol City dicetak oleh tiga pemain berbeda:

  • Erling Haaland, yang kembali menunjukkan insting predatornya
  • Nico Gonzalez, yang terus berkembang menjadi pemain penting City
  • Jeremy Doku, yang memberi dimensi baru dalam serangan City

Bagi Neville, kemenangan ini bukan sekadar tiga poin. “Hari ini adalah tentang klub mana dari kedua klub ini yang akan muncul sebagai penantang terdekat Arsenal,” ujar Neville. Menurutnya, dalam pertandingan dengan tensi besar seperti ini, mentalitas juara adalah penentu, dan City kembali memperlihatkan karakter tersebut.

Pep Guardiola, di laga bergengsi ke-1.000 dalam kariernya, sekali lagi membuktikan bahwa timnya selalu menemukan cara untuk kembali ke jalur perebutan gelar, bahkan saat mereka tidak berada dalam bentuk terbaik.


Neville Mengakui Kesalahan: ‘Saya Salah Besar Soal City’

Manchester City vs Liverpool, sebelum pertandingan ini, Neville pernah menyatakan bahwa Liverpool adalah tim yang paling mungkin menantang Arsenal dalam perebutan gelar. Pada periode awal musim, City dianggap tampil tidak konsisten dan terlalu sering kehilangan poin mudah.

Namun, setelah penampilan solid City kontra Liverpool, Neville menarik kembali pendapat tersebut.

“Saya pikir penantang terbesar adalah Liverpool. Saya pikir Man City terlalu tidak konsisten, tapi sepertinya saya salah besar,” ujar Neville.

Baginya, City adalah tim yang tidak pernah boleh diremehkan, terutama ketika Guardiola kembali menemukan ritme permainan timnya. Neville menyebut bahwa Guardiola adalah satu-satunya manajer yang paling tidak diinginkan Arsenal sebagai pesaing terdekat.

Menurutnya, sekali City menemukan momentum, mereka akan sangat sulit dihentikan—dan kemenangan 3-0 atas salah satu rival utama adalah sinyal yang sangat jelas.


Neville Menolak Coret Liverpool dari Perburuan Gelar

Meski Liverpool kini terpental ke posisi kedelapan dan sudah menelan lima kekalahan di liga, Neville bersikeras bahwa The Reds masih mungkin kembali ke jalur persaingan. Menurutnya, tim asuhan Arne Slot memiliki kualitas dan materi pemain yang mampu menciptakan momentum besar kapan saja.

“Jika itu ‘klik’, sesuatu bisa terjadi. Mereka punya ‘petasan’ dan pemain kelas dunia di ruang ganti itu,” jelas Neville.

Pemain-pemain seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, Alisson Becker, hingga pemain muda potensial Liverpool dinilai masih memiliki kapasitas untuk mengubah situasi, terutama jika mereka mampu menemukan kembali kohesi permainan seperti era Jurgen Klopp.

Namun, Neville menegaskan bahwa Liverpool membutuhkan peningkatan drastis, terutama setelah buruknya performa mereka saat kalah dari City.


Performa Liverpool Dinilai Sangat Mengkhawatirkan

Bukan hanya skor, tetapi cara Liverpool kalah membuat Neville khawatir. Ia menyebut bahwa performa individu dan kolektif tim sangat jauh dari standar tim papan atas.

Nama-nama besar seperti Van Dijk, Alisson, dan Salah dianggap tidak mampu mengangkat permainan tim ketika berada dalam tekanan.

“Itu adalah performa yang sangat, sangat buruk,” kata Neville.
“Mereka perlu introspeksi diri. Mereka tahu bahwa mereka sama sekali tidak mendekati level yang seharusnya.”

Neville menilai bahwa tanpa peningkatan signifikan dalam beberapa pekan ke depan, Liverpool tidak hanya akan keluar dari persaingan gelar, tetapi juga dalam bahaya kehilangan tiket Liga Champions.


Arsenal Diminta Tetap Tenang: ‘Ini Maraton, Bukan Sprint’

Meski Arsenal kehilangan dua poin ketika ditahan Sunderland 2-2, Neville menilai hasil tersebut tidak perlu menjadi sumber kepanikan. The Gunners sebelumnya mencatat 10 kemenangan beruntun, dan menurut Neville, tidak realistis berharap tim bisa menang terus sepanjang musim.

“Saya tidak berpikir itu adalah pukulan besar bagi Arsenal,” ujar Neville.
“Ini maraton, bukan lari cepat. Akan ada gundukan di sepanjang jalan.”

Neville menekankan bahwa konsistensi dan ketenangan adalah dua elemen utama yang harus dipertahankan Arsenal jika mereka ingin mempertahankan posisi puncak hingga akhir musim. Tantangan utama mereka kini adalah menjaga kestabilan mental ketika tekanan dari City semakin besar.


Kesimpulan: Persaingan Premier League Memasuki Fase Penentuan

Manchester City vs Liverpool, setelah kemenangan besar Manchester City atas Liverpool, Gary Neville dengan tegas mengatakan bahwa perebutan gelar kini semakin terbuka. Dalam pandangannya, tiga tim—Arsenal, Manchester City, dan Liverpool—masih menjadi kandidat kuat.

Namun, di antara ketiganya, City kini muncul sebagai ancaman terbesar bagi Arsenal. Guardiola tahu bagaimana mengejar ketertinggalan, terutama ketika timnya mulai menemukan ritme permainan yang stabil.

Sementara itu, Liverpool masih memiliki peluang, tetapi performa buruk mereka harus segera diperbaiki jika ingin tetap dalam percakapan gelar.

Arsenal, meski di puncak klasemen, kini harus menghadapi tekanan psikologis baru: bayangan Manchester City yang kembali stabil dan berbahaya.

Musim masih panjang, dan sesuai kata Neville, Premier League adalah maraton. Dan seperti biasa, siapa yang paling konsisten hingga pekan-pekan terakhir, dialah yang akan mengangkat trofi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %